Rabu, 10 Mei 2017

Review Novel Ayat-Ayat Cinta 2



Novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini adalah kelanjutan dari Novel Ayat-Ayat Cinta yang ditulis oleh Novelis ternama yaitu Habiburrahman El Shirazi. Saya merupakan penggemar novel-novel beliau karena novel beliau selalu menjadi best seller serta memberikan pesan yang baik melalui novel yng ditulisnya. Novel ini diterbitkan tahun 2015 dengan jumlah halaman 698 halaman. 

Kali ini perjalanan Fahri dimulai ketika ia sudah menjadi peneliti tamu dan sebagai tenaga pengajar pengganti di bidang filologi di University of Edinburgh. Selain sibuk di University of Edinburgh, ternyata Fahri juga memiliki toko butik AFO Boutique, mini market Agnina dan Resto halal Agnina. Bisnis tersebut merupakan bisnis Fahri dan Aisha bersama Ozan (sepupu Aisha). Tapi kini Fahri hidup tanpa Aisha, karena Aisha hilang bersama kawan reporternya ketika berkunjung ke Palestina. Teman reporter Aisha tewas mengenaskan di Palestina, sedang Aisha hilang tanpa kabar.

Fahri tinggal di kawasan Stoneyhill Grove bersama Paman Hulusi, orang Turki yang diselamatkan Fahri dan menjadi sopir sekaligus asisten rumah tangganya. Disana ia bertetangga dengan Nyonya Janet yang memiliki dua anak remaja Keira dan Jason, ada juga Brenda dan seorang nenek yahudi bernama nenek Catarina. Dengan memiliki tentangga yang berbeda agama, Fahri sering menemukan tulisan berupa hinaan terhadap Islam bahwa Islam adalah teroris dan monster. Walau demikian, Fahri tetap menunjukan adab bertetangga yang baik sesuai ajaran Islam. Bahkan ia rela membantu apapun kepada tetangganya untuk membuktikan bahwa tuduhan tersebut salah besar. Seperti : Ia membiayai Jason di sekolah bola agar bisa menjadi pemain terkenal. Ia juga membiayai sekolah musik biola Keira hingga menjadi juara dunia, padahal Keira sangat membenci Fahri karena ia beranggapan Islam adalah Teroris. Fahri pun tak segan-segan membeli kembali rumah nenek Catarina yang sudah dijual oleh anak tirinya (Baruch) yang tega mengusir nenek Catarina dari rumahnya. Tak hanya itu, kedermawanan Fahri juga terlihat ketika ia menolong tuna wisma bernama Sabina yang ternyata adalah Aisyah yang selama ini Fahri cari. Juga membantu semua kebutuhan Misbah, temannya sewaktu di Mesir yang terkena masalah beasiswa.

Kegalauan Fahri pun muncul ketika Syaikh Usman, guru talaqqinya sewaktu di Mesir datang untuk menemui Fahri. Syaikh Usman menasehati Fahri untuk menikah lagi, dengan menjodohkan Fahri dengan cucunya bernama Yasmin. Sebenarnya Fahri sudah memikirkan untuk menikah lagi, selain itu juga ada perempuan lain yang memang di sekitar Fahri dan pantas dijadikan istri. Yaitu Heba, Putri dari Tuan Taher yang kenal baik dengan Fahri. Juga ada Hulya, adik Ozan atau masih sepupu Aisha. Dengan kemiripan yang dimiliki Hulya dalam segi postur tubuh, wajah dan pintar dalam memainkan biola, ia juga pantas menjadi calon istri untuk Fahri.

            Singkat cerita Fahri menikahi Hulya sepupu dari Aisyah, namun pada suatu hari Hulya meniggal dunia dan ternyata Sabina perempuan yang ditolong Fahri adalah Aisyah. Kemudian Hulya mendonorkan wajahnya untuk Aisyah. Dan setelah itu Fahri hidup bahagia bersama Aisyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar