Judul
Buku : Menikmati Hidup Cara
Rasulullah SAW
Tebal
Buku : 278 Halaman
Penulis :
H A M B A
Penerbit :
Pustaka Ibnu Abbas
Kota
Terbit : Depok
Tahun
Terbit : 2010
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Berikut ini adalah
kesimpulan yang saya ambil dari buku yang berjudul :
“
MENIKMATI HIDUP CARA RASULALLAH SAW “
Buku ini berisi
cara-cara hidup rasulallah SAW yang dapat di terapkan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Berikut ini adalah kesimpulannya :
1. Mengapa Meski Muhammad SAW?
·
Sosok yang satu ini benar-benar lain dari
yang lain. Dari mulai fisik hingga rohaninya sangat mengaggumkan kawan dan
lawan. Tidak ada celah padanya yang logis untuk dicela. Bahkan sebaliknya, kebaikan
yang mengagumkan manusia sepanjang zaman ada padanya. Kelakuannya secara umum
tenang dan tentram. Beliau gagah beran, namun memiliki senyuman yang sangat
memikat. Kemampuan intelektualnya tidak diragukan, daya imajinasinya sangat
tinggi dan ekspresnya sangat dalam. Beliau dikenal sebagai seniman bahasa di
kalangan sastrawan. Demikianlah terkumpul secara sempurna keempat tipe manusia
agung ini ( Nabi Muhammad SAW) : pekerja, pemikir, pengabdi dan seniman.
2. Tidak mempermasalahkan masalah
·
Keridhoan semua orang dalam satu masalah
adalah mustahil. Kerelaan manusia adalah misterius tak dapat dijangkau. Dalam
meniti hidup dan mengisi kehidupan kita harus bisa bersikap toleran. Jangan
menyiksa diri dengan mencari-cari masalah, jangan membangkitkan dan jangan suka
memperdebatkannya.
3. Akui kesalahan dan tidak angkuh
·
Janganlah kita terburu-buru berkomentar atau
mengkritik boleh jadi bahwa interupsi bernada protes dalam posisi yang kurang
tepat. Namun yang menjadi prinsip adalah kesigapan dan kemampuan mengatasi dan
mengendalikan situasi dan kondisi. Oleh karena itu, apabila ita berharap orang
lain mau menerima nasehat dari kita maka posisikan diri kita terlebih dahulu
siap menerimanya.
4. Tidak menggurui
·
Dalam bersikap menghadapi orang yang berbuat
kesalahan, obatilah kesalahannya dengan cara yang dapat dirasakannya sebgai
obat buatannya sendiri.
5. Ucapan yang menyejukkan
·
Member nasehat yang terbaik adalah dalam
bentuk usulan. Dalam setiap upaya menasehati, usahakan menggunakan tuturkata
dan kalimat-kalimat menyejukkan, bersahabat, tidak menggurui serta dalam bentuk
usulan.
6. Singkat, padat, dan jangan berdebat
·
Jika kita menasehati seseorang harus dengan
kata-kata yang singkat, padat dan tanpa ada perdebatan. Disamping singkat
kata-katanya dalam member nasehat, hendaknya diupayakan juga menghindari
perdebatan, hindari emosi dan jangan mudah terpancing ke dalam alam perdebatan.
Kalau mendebat menjadi “tuntutan”, pandai-pandailah memilih antara yang
mengantarkan kepada kebaikan dengan yang mengantarkan kepada keburukan.
7. Menghadapi keburukan dengan kebaikan
·
Bila kita disakiti orang lain dalam bentuk
ejekan, sindiran, atau appun lebih berlapang dada, elegan, dan selalu siap
untuk memaafkannya. Kita juga harus mempertimbangkan sabar dan takwa dalam
membalasnya.
8. Menghindari sirik dan dengki
·
Kita harus menghindari sirik / dengki dengan
cara : Pertama, berlindung kepada
Allah dari kejahatan orang yang dengki. Kedua,
bertakwa kepada Allah. Ketiga,
bersabar menghadapi musuh. Keempat,
bertawakal kepada Allah SWT. Kelima,
mengosongkan hati dari pemikirannya. Keenam,
menghadapkan diri kepada Allah, ikhlas kepada-Nya, dan selalu mencari
ridha-Nya. Ketujuh, bertaubat kepada
Allah SWT. Kedelapan, bersedekah dan
beramal saleh. Kesembilan,
memadamkan kedengkian. Kesepuluh, ikhlas
dalam meng-esa-kan Allah SWT.
9. Tidak banyak omong
·
Untuk mengantarkan seseorang untuk selalu
berhati-hati, memikirkan dan dan merenungkan apa yang akan diucapkannya.
10. Meski berbeda, kita tetap bersaudara
·
Bahwa ‘perbedaan’ yang akan selalu menghiasi
kehidupan kita tidak perlu dipemasalahkan selama tidak dalam koridor merubah
hikum-hukum Allah SWT dan prinsip-prinsip aqidah.
11. Tidak membunuh diri dengan kesedihan
·
Janganlah kita terlalu larut dalam kesedihan,
kita harus ikhlas menerima apa yang telah ditakdirkan Allah SWT kepada kita.
Karenga dalam QS. At- Taubah Allah SWT berfirman yang artinya : Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa
kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindng
kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman bertawakal.
12. Siap kecewa
·
Kita meski menyadari bahwa kehidupan ini
seluruhnya, slih bergantinya antara tangis dan tawa, sedih dan gembira, yang
menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Tersimplkan, bahwa semuanya dakam
konteks ujian hidup bagi manusia.
13. Pastikan kesalahan sebelum menasehati
·
Kita harus memastikan terlebih dahulu
kedudukan maupun kondisi orang yang ingin kita nasehati karena menunda atau
menggunakan cara yang lebih baik dab lebih ringan dan meringankan harus menjadi
pertimbangan utama dalam menasehati seseorang sesuai dengan methode Nabi
Muhammad SAW.
14. Pegang teguh prinsip
·
Dalam permasalahn yang menyangkut soal
aqidah, harus ditempatkan pada posisi prinsip yang tidak kenal kompromi, apapu
kondisi dan resikonya.
15. Kesankan yang baik kepada orang lain
·
Mengesankan yang baik kepada orang lain demi
kebaikan adalah salah satu kunci keberhasilan Rasulullah SAW membangun
masyarakat, bangsa dan Negara dalam kurun waktu relative singkat, disamping
penegakan hokum dan aturan yang tegas. Maka kita harus bisa mengesankan baik
kepada orang lain.
16. Menghindari kebangkrutan
·
Kehidupan ini seperti roda yang berputar,
pada waktu yang lain bagai musim silih berganti, dan kadang merupakan kejadian
yang menyedhkan atau menggembirakan. Rasa kegembiraan yang harus ditanam dalam
benak akan keyakinan bahwa ketika ‘kita disakiti orang lain’ dan kita bersabarm
tidak mmebalas karena Allah SWT, berarti kita telah memiliki tabungan yang akan
kita nikmati hasilnya kelak di hari kiamat.
17. Tidak menjelekkan orang lain
·
Jika kita hendak mengkritik, mengoreksi,
mengarahkan seseorang kita harus menggunakan kata-kata dan kalimat yang tidak
menyinggung perasaan orang lain dan tanpa menjelekkan orang lain.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar